Hampir
di seluruh wilayah Jawa memiliki kekayaan budaya batik yang khas. tentu
saja ada daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, dan
Pekalongan. tetapi kekayaan seni batik daerah Cirebon juga tidak kalah
dibanding kota-kota lainnya.
Menurut sejarahnya, di daerah cirebon
terdapat pelabuhan yang ramai disinggahi berbagai pendatang dari dalam
maupun luar negri. Salah satu pendatang yang cukup berpengaruh adalah
pendatang dari Cina yang membawa kepercayaan dan seni dari negerinya.
Dalam
Sejarah diterangkan bahwa Sunan Gunung Jati yang mengembangkan ajaran
Islam di daerah Cirebon menikah dengan seorang putri Cina Bernama Ong
TIe. Istri beliau ini sangat menaruh perhatian pada bidang seni,
khususnya keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina
ini akhirnya mempengaruhi motif-motif batik hingga terjadi perpaduan
antara kebudayaan Cirebon-Cina.
Salah satu motif yang paling
terkenal dari daerah Cirebon adalah batik Mega Mendung atau Awan-awanan.
Pada motif ini dapat dilihat baik dalam bentuk maupun warnanya bergaya
selera cina.
Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di
nanti-natikan sebagai pembawa kesuburan, dan pemberi kehidupan. Motif
ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna
biru tua menggambarkan awan gelap yang mengandung air hujan, pemberi
penghidupan, sedangkan warna biru muda melambangkan semakin cerahnya
kehidupan.
Photo dan artikel kiriman dari hadi ari sandy di jl. terusan buah batu komp. buah batu regency blok E6 10
Patung keramik itu memang lucu, postur tubuh bulat pendek ditambah
perut buncit, sangatlah pantas jika dijadikan pajangan rumah untuk
menambah kesan santai. Dan masih banyak lagi berderet patung-patung
keramik lain yang pantas dibawa pulang dari tempat ini, Kasongan -
Yogyakarta.
Desa Kasongan memang identik dengan keramik dan gerabah, dan
merupakan sentra industri kerajinan keramik/gerabah paling besar di
Yogyakarta. Sebagian besar penduduknya memang bermata pencaharian
sebagai pengrajin keramik dan telah menghasilkan berbagai macam
produk mulai dari dari guci, jambangan, vas bunga, patung hewan,
tempat lilin, dll. Pangsa pasar produk keramik Kasongan hampir
delapanpuluh persen luar negeri, antara lain ke Malaysia,
Singapura, Korea, Jepang, Amerika Serikat, Belanda, dll. Dalam
perkembangannya Desa Kasongan, yang dulu menjadi tempat produksi,
kini berkembang menjadi tempat pemasaran setelah berdiri kios-kios
show-room.
|
| |
| |
|
|
|
|
| [navigasi.net] Kerajinan - Keramik, Kasongan |
|
|
| |
Jika bertandang ke yogyakarta, sempatkanlah diri untuk datang ke
wilayah ini karena letaknya tidak jauh dari pusat kota yakni
sekitar 8 km ke arah barat daya. Dan untuk mengenal lebih dekat dengan
sentra industri ini, berjalan kaki adalah pilihan terbaik, karena
kita bisa keluar masuk ke bagian-bagian proses pembuatan keramik,
mulai dari pengolahan tanah, pembentukan hingga proses pembakaran
dan pewarnaan. Di sini kita akan melihat puluhan bahkan ratusan
keramik yang siap dipasarkan.
Pada dasarnya proses pembuatan keramik/gerabah ini bisa dibagi
dalam dua bagian besar, yakni dengan cara cetak untuk pembuatan
dalam jumlah banyak (masal) atau langsung dengan tangan. Untuk
proses pembuatan dengan menggunakan tangan pada keramik yang
berbentuk silinder (jambangan, pot, guci), dilakukan dengan
menambahkan sedikit demi sedikit tanah liat diatas tempat yang bisa
diputar. Salah satu tangan pengrajin akan berada disisi dalam
sementara yang lainnya berada diluar. Dengan memutar alas tersebut,
otomatis tanah yang ada diatas akan membentuk silinder dengan
besaran diameter dan ketebalan yang diatur melalui proses penekanan
dan penarikan tanah yang ada pada kedua telapak tangan
pengrajin.
|
| |
| |
|
|
|
|
| [navigasi.net] Kerajinan - Keramik, Kasongan |
|
|
| |
Konon pada masa krisis moneter beberapa waktu yang lalu,
pengrajin didaerah ini meraup untung yang besar dari lonjakan mata
uang dollar AS. Harga keramik/gerabah menjadi murah dimata pembeli
luar negeri dan mampu menaikkan ekspor hingga 50-100%. Hal ini
tentu saja memberikan keuntungan yang signifikan bagi pengusaha
maupun pemasar industri keramik/gerabah ini. Permintaan pun juga
semakin bervariasi dari semula yang hanya berupa souvenir dan
aksesori rumah tangga meningkat pada permintaan untuk jenis mebel,
seperti meja dan kursi.
Jadi kalau anda berkesempatan bertandang ke yogyakarta, tak ada
salahnya anda mampir sebentar ke Kasongan untuk melihat-lihat dan
membawa pulang berbagia
Kerajinan Keramik di Bayat
Di
Indonesia terdapat kecenderungan perkembangan keramik tradisional
menjadi keramik hias. Perkembangan tersebut biasanya disertai dengan
bentuk usaha dari industri rumah tangga menjadi industri kecil. Bertolak
dari keadaan tersebut, penelitian ini berusaha mengungkap lebih jauh
tentang kehidupan kerajinan keramik di desa Pagerjurang Kecamatan Bayat
Kabupaten Klaten. Penelitian ini merupakan studi kasus. Pengumpulan data
dilakukan dengan observasi terlibat dan wawancara mendalam, sedangkan
analisis data dilakukan seeara deskriptif analitis dengan berlandaskan
pad a teori-teori yang relevan yang berkenaan dengan kerajinan keramik
dan dunia industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerajinan
keramik di desa Pagerjurang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten terbagi
menjadi kerajinan keramik tradisional (gerabah) dan keramik hias.
Gerabah dikerjakan oleh pengrajin tua sedangkan keramik hias dikerjakan
oleh pengrajin muda. Namun demikian, kedua golongan pengrajin ini dapat
bekerja sama dengan saling menguntungkan. Kerja sama ini khususnya pada
segi pengerjaannya sedangkan usaha pemasarannya masing-masing memiliki
jalur tersendiri. Keramik tradisional tetap dikerjakan sebagai usaha
rumah tangga, sedangkan keramik hias telah dikerjakan dalam bentuk
industri kecil.
Tidak terlepas dari
perkembangan ekonomi pada umunya, keramik hias merupakan alternatif
pengembangan usaha kerajinan yang diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, keramik tradisonal (gerabah)
memberikan sumbangan baik pada aspek teknik maupun aspek bentuknya,
sedangkan pengrajin muda masih perlu meningkatkan kreativitasnya baik
dalam berkarya maupun dalam pemasaran hasil produksinya. Meskipun
kerajinan gerabah Pagerjurang tetap bertahan sebagai mata peneaharian
pokok masyarakat, pendukung kerajinan ini makin lama makin berkurang
jumlahnya, sehingga dikhawatirkan akan punah di masa yang akan datang.
Lokasi pembuatan gerabah klasik dan modern, unik dan artistik di daerah
Bayat (salah satu kecamatan di kota Klaten) yaitu di wilayah “Pagar
Jurang” tepatnya desa Ngaren, Paseban, Bayat, Klaten, Jawa Tengah,
Indonesia. Tekhnologi yang digunakan terapan bantuan dari negara Jepang,
yaitu menggunakan mesin dengan sistem putaran miring. Jaman dahulu para
pengrajin gerabah menggunakan sistem manual dengan putaran tegak lurus
tetapi setelah mendapatkan arahan dari para Konsultan dan Petugas Bina
Kerajinan Keramik Bayat dari Pemerintah Daerah Klaten maka sekarang
hasil produksinya dapat ditingkatkan, kwalitasnya pun semakin baik.
Tehnik pewarnaan keramik (ceramic painting) nya sudah semakin moderen
dan telah memenuhi kwalitas ekspor. Diantara perusahaan gerabah yang
berdomisili di Bayat adalah “Pandanaran Ceramics” di sini berbagai
bentuk, corak dan waran gerabah diproduksi dan sudah siap dapat
dipergunakan. Kunjungi show roomnya dan pilih yang anda suka, pasti
sangat memuaskan dan sesuai dengan kebutuhan anda.
Sembilan mahasiswa Jurusan Keramik Fakultas Kesenian Universitas
Kyoto Seika, Jepang, belajar membuat gerabah keramik dengan teknik
putaran miring dari perajin gerabah keramik di Pagerjurang, Bayat.
Mereka belajar di Bayat selama sepekan.
Dosen Universitas Kyoto Seika, Prof Chitaru Kawasaki, mengatakan,
kedatangan para mahasiswanya ke Bayat adalah karena pembuatan gerabah
keramik dengan teknik putaran miring tidak dilakukan pengrajin gerabah
di Jepang. “Teknik putaran miring termasuk yang paling sulit untuk
dilakukan. Para pengrajin kebanyakan menggunakan teknik putaran lurus.
Dengan belajar langsung ke desa ini, diharapkan mahasiswa bisa
menerapkannya ketika kembali ke Jepang nanti,” ujarnya saat ditemui
Espos di Pusat Pelestarian Pembuatan Keramik Putaran Miring Bayat
Desa Banyusumurup
adalah salah satu lokasi tempat anda bisa menikmati cara pembuatan dan
hasil dari kerajinan keris, sebuah desa yang sejak tahun 1950-an
berkembang menjadi sentra kerajinan aksesoris keris.
Desa Banyusumurup memproduksi
warangka atau sarung keris dan pendok atau bagian tangkai keris yang
berfungsi sebagai pegangan. Wilayah ini bisa dijangkau dengan berjalan
lurus ke selatan dari perempatan Terminal Giwangan dan kemudian
mengambil lajur kanan setelah sampai di pertigaan menuju makam Imogiri.
Meski
telah berkembang sebagai desa kerajinan, suasana desa ini masih seperti
desa pada umumnya, Sebagian besar pengrajin memproduksi aksesoris keris
dalam skala rumah tangga dan hingga kini belum berkembang sanggar atau
merek khusus aksesoris keris. Pak Jiwo adalah pemilik tempat pembuatan
keris yang cukup terkenal di sana.
Di sana, bisa kita saksikan proses pembuatan warangka
keris
yang biasanya dibuat dari bahan lempengan kuningan. Hampir sama seperti
proses menatah keris, pembuatan warangka juga menggunakan alat-alat
yang sederhana, berupa palu, paku tatah dan alas yang juga terbuat dari
bahan aspal. Lmpengan kuningan sebagai bahan baku terlebih dahulu dibuat
bentukan sarung keris kemudian dipatri. Selanjutnya, untuk membantu
proses penatahan, sarung keris yang masih polos dilekatkan pada
permukaan alas yang terbuat dari aspal. Proses penatahan pun dimulai
sesuai motif yang ingin dibuat. Selesai ditatah, warangka kemudian
memasuki tahap finishing. Pada tahap ini, warangka yang telah ditatah
dipertegas bentuknya dengan menggunakan batang besi. Agar warna lebih
cerah, warangka dipoles dengan larutan yang bersifat asam. Dahulu,
banyak pengrajin menggunakan air jeruk untuk mencerahkan warna, namun
kini lebih banyak pengrajin yang menggunakan larutan HCl sebab lebih
prakti
Artikel: Kerajinan - Ukir Kayu, Betung |
|
|
Seorang teman baru saja menutup telpon, dia minta dibawakan oleh
oleh dari Jambi.
Sejenak terdiam, mau dibawakan apa kawan satu ini? Di Jambi agak
sulit mencari oleh oleh sesuai selera teman itu. Ada pasar keramik
didekat pasar tua terbesar di Jambi, pasar Angsoduo, tapi jelas dia
tidak akan suka benda pecah belah. Keramik yang didatangkan
dari Batam ini lebih disukai oleh para ibu rumahtangga untuk
menghiasi rumahnya (saya juga malas berat-berat disuruh membawa
barang pecah belah hingga kedalam kabin pesawat). Mencari
makanan khas Jambi pun tak ada. Berbeda dengan Medan yang terkenal
dengan “teri Medan” atau “Bika Ambon”nya,
disini amat sulit mencari pangan khas asli Jambi. Tidak ada
brosur wisata yang menyebutkan keterangan dimana tempat yang paling
bagus membeli oleh oleh di Jambi. Kain tenun pun tidak ada
disini.
|
| |
| |
|
|
|
|
| [navigasi.net] Kerajinan - Ukir Kayu, Betung |
|
|
| |
Besoknya, seorang kawan asli Jambi mengajak saya pergi melihat
kerajinan ukir kayu di desa Betung, Kabupaten Batanghari, tepatnya
menuju arah Barat dari kota Jambi. Jadilah, kami bertiga segera
meluncur kesana naik mobil. Saya ingin membawakan satu item kayu
ukir yang cantik dengan bentuk cukup kecil dan mudah ditenteng
kedalam pesawat tanpa ada resiko pecah ditengah jalan. Butuh
waktu 45 menit lebih untuk tiba dilokasi itu, cukup jauh dan
terpencil melewati hutan dan padang savana. Dijalan saya bertemu
dengan beberapa truk pengangkut kayu hutan yang belum diolah. Kata
teman, itu kayu curian. Jambi dikenal dengan hasil hutannya memang,
dan hutan disini termasuk yang dijarah secara serakah tanpa
mengikuti aturan regulasi jelas. Penjarahan merajalela hingga
masuk ke hutan konservasi di “Bukit Duabelas” dan
“Taman Nasional Kerinci”.
Saya teringat nasib suku Anak Dalam yang tinggal disekitar hutan
Bukit Duabelas dan Kerinci. Nasib mereka sebagai “ahli waris
sah” hutan ulayat menjadi terpinggirkan karena “halaman
rumah” mereka dibabat oleh penebang hutan liar. Hutan sebagai
sumber dan napas hidup mereka kian menyusut.
Saya pernah diberi hadiah persahabatan kecil oleh salah satu
Tumenggung – sebutan bagi ketua adat-- dari suku Anak Dalam
berupa kalung mistik yang disebut “kalung Sebalik
Sumpah”. Kalung ini hanya dibuat dari rangkaian biji pohon
Sebalik Sumpah, demikian mereka menyebutnya. Pohon ini langka
sekali, hanya dapat ditemui setelah berjalan kedalam hutan lebat
berhari hari. Cara mengambilnya pun harus disertai
“merayu” pohon itu agar mau merelakan bijihnya diambil
oleh suku Anak Dalam disertai rayuan pantun dan desahan mantra yang
lama dan panjang. Setelah itu baru bisa diambil. Konon, jika pakai
kalung ini, siapapun yang menyumpahi kita (memaki kasar), maka
sumpah serapah itu akan berbalik menimpa orang yang memaki kita.
Mungkin, kelak, tidak akan ada lagi pohon yang akan
“dirayu” dengan pantun puitis apabila penebangan liar
masih merajalela. Mereka manusia hutan, hidup dihutan, dan kini
hutan rumah mereka kian menyusut. Nasib mereka tinggal menunggu
waktu saja .
|
| |
| |
|
|
|
|
| [navigasi.net] Kerajinan - Ukir Kayu, Betung |
|
|
| |
Tibalah kami didesa yang dituju. Hanya ada beberapa toko semi
permanent dari bangunan kayu yang menjual ukir kayu khas Betung.
Saya melongok kedalam, yaaa ampun!... semuanya ukir kayu dalam
bentuk raksasa! Mendadak, timbul sikap malas saya
membayangkan harus membeli satu item ukiran disitu dan membawanya
hingga pulang ke Jakarta. Pengrajin disini ternyata menjual satu
set meja dan kursi yang terbuat dari kayu utuh atau akar kayu tanpa
sambungan. Luarbiasa berat dan berukuran super besar. Jangan tanya
lagi bagaimana beratnya meja kursi ini. Saya yakin, membeli satu
set ukiran ini, dijamin meja dan kursi ini bisa diwariskan hingga
tujuh turunan! Awet dan tahan lama, pasti!
Bahan baku ukir kayu ini kebanyakan berasal dari kayu jenis
Rengas, Meranti, dan beberapa dari Jelutung. Untuk kayu Rengas,
jenis ini dalam habitat aslinya sangat gatal dan dapat menyebabkan
kulit melepuh. Sekali kita menyenggol pohon Rengas, maka dijamin
kita akan memekik panas dan gatal luarbiasa. Penduduk disini
mengolah kayu ini dengan cara membakarnya terlebih dahulu agar
getahnya yang beracun dapat hilang, sehingga kayunya bisa
ditebang dan diolah.
Seluruh sudut toko saya ikuti mencari beberapa item yang layak
untuk dipajang dimeja teman saya. Akhirnya saya menemukan pilihan
asbak kayu atau ukir kayu ikan Arowana. Cuma ini saja, lainnya
tidak ada. Karena tidak mempunyai pilihan lain yang lebih beragam,
saya membeli asbak kayu. Lumayanlah, daripada jauh-jauh datang
kesini tapi tidak membeli apapun, lebih baik membawa satu
oleh-oleh. |
|
Kerajinan Batu Alam dan Mulia |
|
|
|
Indonesia
memiliki kekayaan batu alam yang luar biasa. Banyak dari batu alam itu
berubah menjadi hiasan yang banyak diminati setelah diolah oleh
tangan-tangan terampil para perajin. Selain indah sehagai hiasan
kecantikan seperti cincin, kalung, gelang, tusuk konde dan bros,
batu-batu mulia ini juga digunakan untuk asesoris tas atau gantungan
kunci.
Selain berfungsi sebagai hiasan, batu-batu ini juga dipercaya memiliki
tuah. Ada jenis-jenis batu yang cocok dipakai berdasarkan bulan
kelahiran, misalnya bulan Januari dengan batu garmet, zircon; Februari
dengan batu amethyst, citrine dan lain-lain.
Salah satu perajin yang mengembangkan berbagai macam jenis batuan ini
adalah Adelima Martapura yang berpusat di Martapura, Kalimantan Selatan
dan Bekasi. Dari tangan mereka berbagai jenis batuan dikemas menjadi
hiasan yang indah.
Selain
Adelima Martapura, di kawasan Pondok Indah terdapat Aharyacitta yang
lebih fokus pada kerajinan dari batu mulia, mutiara dan perak khusus
untuk perhiasan wanita. Sesuai dengan namanya yang berarti perhiasan
yang enak digunakan atau dirasakan, perhiasan produk home industry ini
sangat memikat para wanita untuk mengenakannya, karena dari segi
penampilan sangat memikat dan indah.
Bahan-bahan yang digunakan pun tergolong batuan yang langka dan bernilai
tinggi. Precious stone, demikian batu-batu mulia itu disebut, memiliki
keistimewaan. Selain langka, juga memiliki warna-warna yang yang indah.
Batu-batuan itu antara lain coral stone yang berwarna merah, berasal
dari Kalimantan, turquoise yang berwarna biru atau hijau.
Selain batu-batuan, Aharyacitta juga memadukan perak dan mutiara dalam
merangkai berbagai macam perhiasan seperti kalung, anting, gelang, ikat
rambut, bando, tusuk sanggul, bros, cincin, gantungan tas dan kunci.
Produk-produk
Aharyacitta diperuntukkan bagi wanita yang sudah mapan terutama mereka
yang berumur 25-45 tahun. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp
200.000-Rp 3,5 juta. Namun untuk kalangan yang lebih muda khususnya
remaja diluncurkan produk yuvacitta dengan harga sangat terjangkau,
tetapi tentu saja memiliki bahan yang tidak sama dengan produk
Aharyacitta.
Meski produk kerajinan tangan ini belum lama diluncurkan, tetapi
peminatnya cukup banyak, karena termasuk produk yang unik dan
berkualitas selain menggunakan bahan-bahan yang termasuk langka.
Sumber: Majalah Travel Club
Foto :
waytodeal,
cbn
Bisnis Kerajinan Batu Paras Putih
Bisnis Kerajinan Batu Paras Putih
Kondisi kekayaan alam Indonesia banyak memberikan keuntungan bagi
siapa pun yang mampu melihat peluang dan mau memanfaatkannya. Minat dan
bakat seseorang, didukung dengan kemauan yang kuat dapat memanfaatkan
peluang meski di daerah yang minim fasilitas. Berangkat dari kondisi
ekonomi keluarga yang kekurangan serta minat dan bakat di bidang seni
sejak di bangku sekolah, Budi mencoba memanfaatkan kekayaan alam di
daerahnya, Kecamatan Semin,
Gunungkidul,
yaitu batu paras putih sebagai barang yang bernilai seni tinggi.
Terlebih lagi, batu paras putih di Semin termasuk kualitas nomor satu.
Kerajinan Bambu Kandang Ayam dan Anyaman
"keberadaan kerajinan bambu kandang ayam masih dibutuhkan dan merupakan peluang usaha yang menguntungkan"
Perkembangan zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo dulu.
Kerajinan bambu salah satunya.
Dengan semakin meningkatnya berbagai macam jenis bahan material dan
bentuknya, ternyata tidak serta merta mengurangi minat masyarakat akan
produk warisan zaman dulu, contohnya adalah
kerajinan bambu kandang ayam dan anyaman bambu.
Meskipun begitu untuk menemukan bahan baku dalam membuat kandang ayam,
seperti anyaman kawat dan besi juga tidak terlalu sulit.
Akan tetapi, dengan kemajuan yang ada tersebut ternyata
produk kerajinan dengan bahan baku bambu masih memiliki peminat yang cukup banyak. Misalnya gedheg yang merupakan
anyaman bambu baik
dengan motif atau polos menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang
tertentu untuk menggunakannya sebagai bahan dinding dan plafon.
Susilo Mugi Raharjo, laki-laki paruh baya ini telah menggeluti usaha
ini sejak duduk di bangku SD hingga kini. Awal usahanya di daerah
Bantul, tempat kelahirannya. Sekarang telah membuka cabang di wilayah
Sleman yang telah berjalan selama 20 tahun dengan dibantu anak
laki-lakinya.
PEMBUATAN KAIN DARI ULAT SUTRA
Sejarah Sutra
Pada
awalnya, sutra merupakan produk ekslusif Kekaisaran Cina atau Tiongkok.
Sutra mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya bangsa
Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-abad.
Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh sebagai
seorang pengkhianat. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra
sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Lalu
pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama
Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke
negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan
mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli
sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.
Sejak
saat itu, sutra dikembangkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan
menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal sejak abad
kesepuluh. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa teknologi
untuk budi daya sutra di Indonesia. Sejak saat itulah, sutra mulai
dikembangkan di Indonesia.
Proses Pembuatan Sutra
Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra.
Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat
sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan
oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.
Induk
sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran
kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas
menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun
murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat
tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat
kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus
membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat
itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda
ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.
Kemudian
kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika
dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak
bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat
diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.
Satu
buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300
meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter).
Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra
sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan
pergi-pulang ke matahari dari bumi!
Kemudian
serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan
proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal
kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat
sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra
inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun
produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.
Keunggulan Sutra
Saat
mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan
kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang
terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan
keistimewaan dari sutra antara lain:
- Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
- Sutra juga lembut saat menyentuh
kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan
nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai
penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
- Sutra memiliki kemampuan menyerap yang
baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena
itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski
udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan
cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu
membuang keringat.
- Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu
berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan
fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk
struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang
menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga
menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
- Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
- Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.
Cara Merawat Bahan dari Sutra
Tentu
setelah membeli pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan menjaganya
agar tetap terawat dan indah. Berikut ini beberapa tips agar pakaian
atau produk kain yang terbuat dari sutra tetap terawat:
- Jika
Anda memiliki batik atau bahan pakaian dari sutra, maka jangan
menyemprot parfum atau minyak wangi langsung ke kain tersebut, terutama
batik sutra ataupun kain sutra dengan pewarna alami.
- Pada saat mencuci bahan dari sutra, sebaiknya Anda mencuci di pencuci profesional dengan sistem dry cleaning,
kecuali Anda dapat melakukan proses pencucian jenis tersebut. Namun
Anda juga dapat mencucinya di rumah dengan deterjen yang lembut dan air
hangat sekitar 30° C. Jangan diremas dan diperas. Biarkan kering sendiri
dengan angin.
- Anda juga dapat menyeterika bahan dari
sutra. Hindari menyeterika langsung di permukaan sutra. Gunakan kain
atau pakaian untuk melapisi kain sutra Anda, lalu mulailah menyetrika.
- Simpanlah bahan kain atau pakaian dari sutra di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan hanger atau gantungan pakaian yang terbuat dari bahan lembut, misalnya dilapisi busa.
- Hindari ngengat pada tempat
penyimpanan pakaian atau kain dari sutra. Untuk mengusir ngengat, Anda
dapat menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian.
- Hindari menyimpan pakaian atau kain dari sutra di tempat yang terkena sinar atau cahaya berlebih seperti sinar matahari
Pernahkah
Anda membayangkan dari manakah asal kain sutra. Kain Sutra merupakan
salah satu jenis kain yang sering diminati oleh para wanita.
Nah kali ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai proses pembuatan
kain sutra yang mungkin bagi sebagian orang yang belum mengetahuinya.
Definisi:
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun
menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari
kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang
diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur
mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya
tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat
tersebut yang membolehkan kain sutra membiaskan cahaya pada pelbagai
sudut
Sejarah dan Legenda:
Sutera ditemukan dan digunakan pertama kali di Cina dibawah Kekaisaran
Huang Ti ( Yellow Emperor ) sekitar tahun 2697 s/d 2597 Sebelum Masehi.
Legenda mengatakan bahwa Lei-tzu sang Permaisuri kerajaan saat itu
sedang memperhatikan kepompong di pohon mulberry dan kemudian
mengambilnya, tanpa sengaja kepompong tersebut jatuh di cangkir teh sang
permaisuri. Saat akan mengambil kepompong tersebut sang permaisuri
menyadari bahwa kepompong tersebut kemudian menjadi berbentuk helaian
benang yang halus dan panjang. Inilah awal pertamakali benang sutera
ditemukan. Di Cina kemudian permaisuri tersebut sampai sekarang dikenal
sebagai Si Ling-chi atau Lady of the Silkworm.
Semenjak itu Cina dikenal sebagai penghasil kain sutera yang terkenal di
seluruh dunia. Banyak pedagang datang ke Cina untuk berdagang kain
sutera Cina yang terkenal. Jalur perdagang tersebut kemudian dikenal
sebagai Silk Road atau Jalur Sutera
Mozaik kaca yang dibuat dari potongan-potongan kaca warna-warni indah
ini dapat digunakan sebagai interior ruangan. Produk-produk ini antara
lain berupa bingkai cermin, meja, kanvas bunga dan berbagai hiasan
ruangan yang terbuat dari potongan-potongan kaca.
Menurut Andi
Gunawan (27 tahun), salah satu pengelola 'Azzahra Craft' di Kawasan
Kasongan yang menyediakan berbagai macam kerajinan mozaik kaca ini
mengungkapkan bahwa Kerajinan mozaik kaca ini sangat diminati pasar.
"Pasar kami sebagian besar ke Eropa," ungkap Andi Gunawan.
Harga
kerajinan mozaik kaca yang ditawarkan berbeda-beda, tergantung jenis
kerajinan dan ukuran. Untuk meja mini bergaristengah 80 senti meter,
mereka jual dengan harga Rp 450 ribu, gerabah dengan tinggi 1,5 meter
mereka hargai Rp 750 ribu, dan kap lampu hias dijual dengan harga Rp 200
ribu hingga Rp 500 ribu. "Setiap bulan omset penjualan mozaik kaca
mencapai Rp 100 juta," ungkap Andi GUnawan.
Proses pembuatan
mozaik kaca ini sangat sederhana. Bahan bakunya adalah kaca-kaca yang
dipotong-potong dengan bentuk persegi panjang atau sesuai keinginan.
SEtelah potongan kaca tersebut siap, maka harus menyiapkan media yang
akan ditempel potongan kaca tersebut. Media ini dapat meja, gerabah dan
kap lampu.
Setelah bahan-bahan siap, maka potongan kaca tersebut
ditempel ke media dengan menggunakan semen. Potongan-potongan kaca
tersebut diberi warna sesuai dengan pesanan.
Cara Membuat Kreasi Buku Unik Dari Kardus Bekas
Berikut ini saya memberi sedikit panduan dasar buat anda yang suka
berkreasi dengan barang bekas. kuncinya adalah kreativitas. Bahan dan
alat yang harus anda siapkan sebelum membuat kerajinan tangan (selain
niat dan do’a) ini adalah sebagai berkut:
1
Kardus bekas sebagai bahan utama membuat kerajinan ini bisa anda
dapatkan dimana saja. Bisa minta dari tetangga, cuci gudang, atau
membelinya dari tukang kardus bekas 900 – 1.000 rupiah saja / kilo nya.
yang penting kardus masih dalam keadaan kering dan tidak terlalu banyak
bekas lipatan.
2.
kertas ukuran F4 sebanyak yang anda inginkan. untuk informasi saya
menggunakan 15 lembar kertas F4 yang dilipat dan dipotong menjadi 60
lembar bagian buku.
3.
Alat yang diperlukan untuk memulai kerajinan ini adalah, gunting,
cutter, lem kayu, pengaris, pulpen, pinsil, dan penghapus (jaga-jaga
kalo salah ngegaris).
Bagian Cover
- Langkah pertama, kita siapkan bahan kardus berukuran 23,75 x 35 cm.
kardus ini biasanya ada di bagian tengah kardus air mineral gelas.
- kardus dipotong menjadi dua bagian yang sama menjadi ukuran 23,75 x 17,5 cm.
- pada bagian 23,75 cm tandai dengan menempatkan titik yang nantinya
akan digunakan sebagai batas lipatan sepanjang 11,25 cm pada bagian kiri
dan 11,25 cm pada bagian kanan (atas dan bawah).
- tarik garis vertical dari atas ke bawah dengan menggunakan pisau
cutter sesuai dengan titik yang telah di tandai. hati-hati! jangan
sampai menembus lapisan kardus paling bawah, karena kardus akan terbelah
menjadi dua bagian. cukup lapisan pertama saja yang di potong garis.
- setelah kedua garis di potong dengan cutter, lipat bagian sisinya, hingga berbentuk seperti cover buku (lihat gambar).
Bagian halaman buku
- Ambil kertas F4 yang telah disediakan lalu lipat bagian panjangnya sehingga menjadi dua bagian yang sama.
- Lipat kembali sisi panjangnya menjadi bagian lipatan yang lebih kecil.
Jika anda membukanya kembali, maka akan terlihat garis membelah empat bagian yang sama besar pada kertas.
- Potong bagian tengah memotong panjang kertas mengikuti alur lipatan yang telah tercetak.
- lakukan langkah di atas sesuai keinginan anda
Menyatukan Bagian Cover dan Isi
- Lem bagian belakang (lipatan) kertas yang telah di potong dengan menggunakan lem kayu.
- Lem juga pada bagian tengah dalam cover, untuk merekatkan lembaran isi.
- Rekatkan kedua bagian dengan hati-hati…
Bagian Pola (Dekorasi)
- Gambar pola sesuai dengan yang anda inginkan pada bagian depan Cover buku dengan menggunakan pinsil.
- Potong gambar pola dengan menggunakan pisau cutter. Hati-hati!
jangan sampai menembus lapisan bawah kardus. Cukup bagian atasnya saja.
Lalu angkat lapisan atas (bagian yang dibuang) dengan sangat hati-hati.
Dan Wuallllah…!!!
Like this:
Be the first to like this post.
Cara Membuat Kerajinan Permadani Tapestry
11
Sabtu
Feb 2012
Teknik Tapestry
Permadani, apakah mereka hiasan dinding, tas atau penutup untuk perabot rumah, pola tenunan yang rumit.
Teknik-teknik untuk tenun permadani telah dikembangkan
di seluruh dunia dan diturunkan dari Artisan ke tukang. Beberapa
permadani ditenun sementara yang lain tersimpul. Bahkan dalam setiap
teknik, Anda akan menemukan variasi dalam menenun atau knotting.
1.
Simpul Persia, Turki dan Spanyol
Seniman dapat membuat permadani menggunakan berbagai jenis knot.
Jenis simpul yang digunakan menentukan karakteristik permadani. Teknik
simpul permadani Persia dengan menghasilkan detil gambar yang lebih
banyak dan tingkat detail yang lebih tinggi. Nama-nama lain yang
diberikan untuk jenis permadani termasuk “Sameh” atau simpul permadani
asimetris.
Sebuah permadani dibuat dengan menggunakan teknik simpul Turki tidak
akan memiliki banyak knot per inci persegi. Permadani juga disebut
sebagai simpul simetris atau “ghiordes” permadani.
Dalam simpul permadani Spanyol, simpul telah dilingkarkan di tunggal
benang lungsin alternatif. Anda akan melihat bahwa tekstur dari sebuah
permadani simpul Spanyol lebih kasar pada garis vertikal. Garis diagonal
akan mengambil nuansa halus dan penampilan.
Celah Tapestry
Dalam celah sebuah permadani, permukaan bergaris dalam arah
vertikal. Benang Ini disebut “pakan” benang dan jalin dengan “warp”
benang, yang dilingkarkan ke alat tenun sebagai dasar untuk desain.
Dalam sebuah permadani celah, Anda akan menemukan celah kecil di mana
dua warna yang berbeda bertemu – jika pola vertikal. Jika Anda
membandingkan celah permadani, permadani permadani pas dan saling
bertautan, menenun permadani dari celah adalah cara agar lebih halus.
Terlepas dari asal geografis permadani, Anda akan menemukan kesamaan
yang kuat dalam menenun. Anda akan menemukan permadani celah yang dibuat
atau telah dibuat oleh masyarakat pra-Columbus – Navajo, Anatolia dan
penenun Peru.
Tenun Soumak
Jika Anda sedang mencari, sangat rinci menenun rumit, melihat
permadani Soumak. Para penenun dari Soumak membungkus benang berwarna di
sekitar benang lungsin, biasanya membungkus satu atau dua thread dalam
mengembangkan desain mereka. Karena ini
jenis permadani tenun hiasan, sering digunakan pada barang kecil.
Dalam pola permadani Soumak, angka dan pola yang tersebar di seluruh
permadani. Anda dapat menemukan beberapa permadani Soumak yang berasal
di wilayah Kurdi Turki, Kaukasus dan di wilayah barat laut Iran.
|
|
|
Cara membuat permadaniPermadani dapat ditenun pada mesin tenunatau
dibuat menggunakan teknik sulaman. Metode rinci di sini menggunakan
kanvas dan sulaman sulaman jahitan Gobelin menyerupai permadani
tenunan.Saran
1.
Needlepointing Tapestry
* 1
Pilih desain untuk permadani Anda. Anda dapat mencetak gambar dari
internet, membeli pola atau kanvas cetak dari toko kerajinan, atau
desain sendiri.
* 2
Ukuran desain sesuai kanvas ukuran yang diinginkan Anda dan permadani
Anda bisa selesai. Memperbesar atau mengurangi desain untuk ukuran yang
tepat pada komputer Anda atau mesin fotokopi dan cetak pada kertas
grafik.
* 3
Entah cat desain Anda di kanvas (desain keseluruhan atau garis
besar), atau grafik pada kertas grafik dengan masing-masing mewakili
satu lubang persegi di kanvas yang Anda ikuti saat Anda bekerja pada
jahitan Anda. Anda dapat melacak desain dengan menggambar di atas dan
menguraikan dengan spidol tebal dan menempatkan kanvas di atas kertas,
kemudian melacak garis atau seluruh desain dengan pensil atau spidol
khusus atau cat akrilik.
* 4
Siapkan kanvas Anda dengan pemangkasan ke ukuran yang sesuai jika
diperlukan (tapi menyisakan margin), kemudian mengikat ujung-ujungnya
dengan selotip.
* 5
Siapkan benang Anda dengan memotong untai sekitar 18 inci panjang di
masing-masing warna yang akan Anda gunakan, dan mengurutkan warna dengan
perulangan mereka ke sepotong karton dengan menekan lubang di sepanjang
sisi. Ini akan mencegah benang dari kekusutan.
* 6
Tahan pada frame kanvas Anda, jika Anda menggunakan salah satunya,
dan Anda akan menggunakan benang jarum permadani Anda dengan benang
warna pertama.
* 7
Gunakan jahitan Gobelin untuk membuat desain. Gobelin yang lurus
bekerja dengan membawa benang dari belakang ke depan kanvas dan jahitan
vertikal dengan menutup dua benang kanvas ke atas, maka threading benang
melalui ke belakang lagi. Ulangi stitch bergerak dari kiri ke kanan dan
bekerja di baris dari atas ke bawah. Tidak ada dimensi horizontal untuk
menjahit – hanya lurus garis vertikal meliputi dua benang kanvas
horisontal. Mengerjakan seluruh desain ke kanvas dengan cara ini.
Memblokir Tapestry
* 1
Tape kertas grafik ke papan gabus, semprot dengan air dan tunggu sampai kering sampai menjadi kaku.
* 2
Basahi sulaman Anda sampai selesai secara menyeluruh dengan air dingin dan tempat itu menelungkup di atas kertas.
* 3
Stapler sulaman di sekitar tepi ke papan di pinggir kanvas, cocok
dengan sudut untuk kotak pada kertas grafik dan peregangan ke ukuran
yang benar.
* 4
Biarkan kanvas untuk benar-benar kering, kemudian hapus dari papan memblokir. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar